Inewsgorontalo.com-KAMMI Gorontalo menjalin kerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi kesehatan di kalangan generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini diterima oleh Ketua Divisi Program KPA, Franky Adam, serta dihadiri perwakilan dari KAMMI Gorontalo. Dalam diskusi tersebut, kedua pihak menyepakati beberapa poin kerja sama yang akan segera ditindaklanjuti.
Dalam pertemuan resmi yang digelar pada Jumat (13/6), KAMMI Gorontalo secara resmi mengajukan proposal program bertajuk “Muda Peduli Sehat (MPS)” kepada pihak KPA. Program ini dirancang untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melalui serangkaian kegiatan, antara lain:
1. Sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS,
2. Pembinaan karakter dan pola hidup sehat,
3. Serta pembentukan Duta MPS.
KPA menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan, mulai dari fasilitasi narasumber, penyediaan materi edukatif, hingga kemudahan akses perizinan melalui jejaring instansi terkait.
Rencana program ini juga melibatkan dukungan dari pemerintah daerah. Dalam waktu dekat, akan dilakukan audiensi bersama Wakil Gubernur untuk memperkuat sinergi dan pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Ketua Umum PW KAMMI Gorontalo, Rifaldi Halang, menyampaikan bahwa kerja sama ini adalah bentuk nyata kontribusi mahasiswa terhadap isu-isu sosial dan kesehatan masyarakat.
“Kesehatan generasi muda adalah tanggung jawab bersama. Program ‘Muda Peduli Sehat’ bukan hanya soal edukasi HIV/AIDS, tapi juga membentuk gaya hidup sehat, karakter kuat, dan kesadaran kolektif di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kami ingin menjadi bagian dari solusi,” tegas Rifaldi.
KPA juga menyampaikan komitmennya untuk hadir dalam berbagai agenda edukatif dan komunitas tanpa pembiayaan, sebagai wujud dukungan terhadap upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS.
Melalui kolaborasi ini, KAMMI Gorontalo dan KPA berharap bisa mendorong lahirnya generasi muda yang lebih peduli, berpengetahuan, dan aktif menjaga lingkungan sosial yang sehat.
Angka kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, sejak tahun 2001 hingga akhir 2024, tercatat sebanyak 1.257 kasus HIV/AIDS, dengan total angka kematian mencapai 377 jiwa.
Yang mengkhawatirkan, kalangan pelajar dan mahasiswa tercatat sebagai salah satu kelompok usia yang terdampak signifikan. Dari total kasus tersebut, 127 kasus berasal dari kategori pelajar dan mahasiswa. Kelompok ini berada di posisi ketiga setelah wiraswasta (217 kasus) dan pekerja salon (132 kasus).
Data ini menjadi sinyal peringatan bahwa penyebaran HIV/AIDS tidak hanya menyasar kelompok berisiko tinggi secara umum, tetapi juga telah masuk ke lingkungan pendidikan. Minimnya edukasi, pemahaman tentang risiko, serta kurangnya akses terhadap informasi dan layanan kesehatan disebut sebagai beberapa faktor penyebabnya.
Dengan tren ini, penting bagi institusi pendidikan, komunitas pemuda, dan seluruh elemen masyarakat untuk lebih aktif dalam menyuarakan pola hidup sehat, membangun kesadaran, serta membuka ruang edukasi yang aman dan terbuka bagi generasi muda.
Program seperti “Muda Peduli Sehat” yang digagas oleh KAMMI Gorontalo menjadi salah satu langkah strategis dalam menjawab tantangan tersebut, dengan harapan dapat menekan angka penularan di kalangan pelajar dan mahasiswa.